Loading...

Yak ini lanjutan ceritaku dimana setelah berita tentang saya pernah berhubungan dengan grace di aula memang beredar begitu cepat, tidak hanyak itu. dimata cewe2 skolahan gwa waktu itu, gwa itu seorang “penjahat kelamin” yahh sakit hati juga sih dibilang gini, tapi mau gimana lagi? Pikirku. Waktupun terus berlalu, tanpa sadar gwa udah duduk di kelas

Aku sudah berkeluarga, tapi aku punya WIL yang juga sangat kucintai. Aku sudah menganggap ia sebagai istriku saja. Karena itu aku akan memanggilnya dalam cerita ini sebagai istriku. Dari obrolan selama ini ia mengatakan bahwa ia ingin melihatku ‘bercinta’ dengan wanita lain. Akhirnya tibalah pengalaman kami ini. Siang di hari Sabtu itu terasa panas sekali,

Waktu aku kelas satu SMA ada guru matematika yang cantik dan sangat enak jika memberikan pelajaran. Namanya Asmiati umurnya dua puluh sembilan, kulitnya putih halus dan bodynya padat berisi terlebih lagi dia menikah pada usia dua puluh tujuh tapi sekarang janda karna suaminya meninggal waktuusia perkawinan mereka baru tiga bulan karna kecelakaan lalulintas . Yang

“Van, Mau tolongin Tante”, Katanya.“Apa yang bisa saya bantu Tante”.“Tante minta tolong sesuatu tapi kamu, tapi kamu harus rahasiain jangan bilang siapa-siapa”.“Apaan Tante kok sampe musti rahasia-rahasian”.“Tante Minta tolong dipijitin”, katanya.“Kok pijit saja musti pakai rahasia-rahasian segala”.“Tante minta kamu memijit ini tante”, katanya sambil menunjukkan buah dadanya yang montok. Saat itu saya langsung Grogi setengah

Pertama-tama perkenankan saya memperkenalkan diri dulu. Biasa teman-temanku memanggilku Nana (nama lengkap/aslinya ga usah disebut yah),lahir tahun 83. Tubuhku cukup jangkung untuk ukuran wanita, terakhirkuukur 172 cm, dengan berat 48kg dan tiga lingkar tubuh 86/60/90.Rambutku lurus sebahu, wajah lonjong ,dan kulit putih karena aku WNIketurunan. Saat ini masih kuliah di fakultas sastra di salah satuuniversitas

Siang itu, ponselku berbunyi, dan suara merdu dari seberang sana memanggil. “Di, kamu ke rumahku duluan deh sana, saya masih meeting. Dari pada kamu kena macet di jalan, mendingan jalan sekarang gih sana.”“Oke deh, saya menuju rumah kamu sekarang. Kamu meeting sampai jam berapa?”“Yah, sore sudah pulang deh, tunggu aja di rumah.” Meluncurlah aku dengan

Aku adalah seorang bujangan yang mempunyai sebuah rumah di perumahan yang terletak di pedalaman pinggiran kota. Telah lama aku tak mengunjungi rumahku itu, karena aku telah lama kost di kota dan bekerja di sana. Sampai suatu hari aku memutuskan mengambil cuti seminggu untuk sekadar beristirahat setelah lama jenuh bekerja. Saat itulah waktu cutiku kugunakan untuk